Let's exchange and have some discussion in the comment box!
Gadis kecil berambut sebahu itu duduk di ruang keluarga bermain dengan adik lelakinya. Jam menunjukkan pukul 15.00 -tentu saja gadis kecil tersebut tidak dapat membaca jam- yang menandakan sebentar lagi Ibu akan segera pulang. Benar saja, terdengar suara motor di luar dan seseorang muncul dari pintu depan. Sosok tersebut adalah Bapak -yang kembali dari menjemput Ibu- dan Ibu dari kedua anak-anak tersebut. Muka beliau -Ibu, walau menunjukkan tanda keletihan- sangat bahagia melihat kedua anaknya yang menyambutnya dengan senyum lebar. Kedua anak itu, tentu saja menantikan sosok Ibu yang sudah meninggalkan mereka sejak Subuh demi memenuhi kebutuhan keluarga. Sang Ibu adalah guru sejarah di SMP kota sebelah sehingga mengharuskan beliau untuk berangkat sepagi mungkin. Gadis kecil yang masih polos tersebut, tidaklah mengerti bahwa Ibu mereka kelelahan dan langsung bertanya kepada Ibunya. "Bu, hari ini bawa buku apa?" Sang Ibu langsung menjawabnya dengan mengeluarkan sebuah buku bersampul deretan planet -yang tentu saja tidak diketahui si gadis kecil tersebut- yang dipandang dengan takjub karena banyaknya bintang yang mengelilinginya. Ya, Ibu gadis kecil tersebut senang sekali menunjukkan bermacam-macam buku dari perpustakaan sekolah beliau. Sehari, gadis kecil tersebut dapat memandangi dengan takjub 1 sampai 2 buku yang dibawakan beliau. Walaupun gadis tersebut belum sepenuhnya paham, dengan antusias dia baca dan amati setiap detil gambarnya. Semakin diamati buku-buku tersebut, semakin penasaran dan ingin mendalami bidang tersebut. Pernah suatu hari, dia -gadis kecil- memutuskan untuk mendalami astronomi. Tetapi, selang beberapa hari dia sedang menikmati buku sejarah Piramida sehingga memutuskan untuk menjadi arkeolog. Mimpi gadis kecil itu, sungguhlah banyak dan tak terbatas.
Begitulah awal saya memiliki impian-impian. Berawal dari buku yang selalu Ibu pinjamkan dari perpustakaan sekolahnya membuat saya berkhayal tentang berbagai hal. Ketika kecil, hal-hal sederhana seperti itu sudah mampu membuat senyum saya melebar dan berimajinasi seperti tiada batasnya. Namun tampaknya, imajinasi yang seperti tiada batasnya itu akan menemui ujungnya ketika kita sudah mengetahui apa itu kenyataan. Namun, bukanlah hal buruk jika anak-anak berangan-angan dengan sejuta impian mereka. Karena itu adalah salah satu alasan mereka tersenyum dan menjadi motivasi mereka.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorPanggilannya Bella, seorang yang......begitulah Archives
September 2018
Categories
|