Let's exchange and have some discussion in the comment box!
Melihat orang-orang mengenakan sebuah seragam memanglah terlihat keren. Hal tersebut yang memotivasi saya awalnya untuk segera sekolah. Bahkan umur saya barulah 4 tahun kala itu. Melihat antusias yang tinggi, akhirnya saya masuk ke sebuah TK di daerah Blora -mengikuti Ibu yang bekerja di SMP kawasan tersebut-. Tetapi, pada akhirnya seragam hanyalah seragam yang menunjukkan identitas. Tidaklah lebih. SD sampai SMA saya termasuk siswa pasif dan tidak gemar belajar tetapi nilai saya tetaplah bagus. Saya bersyukur karena itu. Sekolah tidaklah semenyenangkan yang saya bayangkan. Saya menjadi pemalas dan bahkan melupakan impian-impian saya. Kenyataan yang saya hadapi bahwa jika ingin mengejar impian adalah harusnya saya rajin secara akademik dan non-akademik. Bukannya belajar mengasah diri, saya malah kecanduan dengan permainan game. Sebenarnya Ibu membantu mengarahkan saya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang sekiranya akan menunjang potensi. Awalnya saya mengikuti arahan beliau, tetapi 1 atau 2 kali pertemuan saya langsung keluar karena membosankan. Tetapi ada 1 kegiatan yang masih saya tekuni kala itu. Kelas Bahasa Jepang. Kegiatan itu termasuk kegiatan terlama yang saya ikuti walaupun pada akhirnya keluar.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorPanggilannya Bella, seorang yang......begitulah Archives
September 2018
Categories
|