Let's exchange and have some discussion in the comment box!
Zootopia! Animasi garapan Disney ini menjadi pusat perhatian saya akhir-akhir ini. Terdengar berlebihan memang, tetapi animasi ini membuat saya berpikir mengenai hidup dalam keberagaman. Pada awalnya alur dari Zootopia saya kira 'hanya sekedar' impian seorang kelinci untuk menjadi polisi yang pertama bagi kaumnya, tetapi tidak. Zootopia bukan animasi dengan impian saja tetapi juga menyampaikan sebuah isu. Isu yang sangat hangat di dunia ini. Keharmonisan dalam keberagaman, stereotip sebagai hasil justifikasi yang sering kita jatuhkan kepada kelompok, dan pemikiran skeptis terhadap kelompok lain. Pada awal cerita, melalui pentas drama diceritakan bahwa kelompok hewan terbagi menjadi dua yaitu predator dan mangsa. Waktu berjalan dan akibat dari revolusi mereka meninggalkan cara primitif dan hidup berdampingan. Tidak ada predator maupun mangsa. Namun, stereotip antara hewan sering disinggung dalam animasi ini. Seperti, rubah yang distereotipkan sebagai yang pintar tapi licik, kelinci yang bodoh namun lucu, dan masih banyak. Judy, sebagai tokoh utama mencoba mendobrak stereotip tersebut. Dia berhasil menjadi kelinci pertama yang menjadi polisi. Dia bahkan berteman dengan Nick yang seekor rubah. Akan tetapi, masih banyak hewan-hewan yang mempercayai stereotip dan memperlakukan kaum tersebut sesuai stereotip. Hal ini terjadi pada Judy ketika dia bertugas dalam misi pencarian si Berang-berang. Kepala Polisi Bogo sebenarnya tidak mempercayai Judy untuk mengemban misi ini, tetapi karena keadaan mendesak akhirnya Bogo menyetujuinya dengan syarat. Judy melakukan tugasnya dengan maksimal dibantu Nick. Ketika mereka hampir menemukan bukti yang dapat ditunjukkan kepada kepolisian, bukti tersebut menghilang dan Bogo hampir memecat Judy. Nick sepertinya melihat masa lalu yang dialaminya ketika teman-temannya tidak mempercayainya karena dia seekor 'rubah', sehingga dia membantu Judy untuk meyakinkan Bogo.
Diketahui bahwa Nick, si Rubah memiliki impian menjadi anggota pramuka. Nick adalah satu-satunya anggota dari kaum predator. Apabila dilihat dari luar memang dia yang lebih berkuasa (karena dia predator dan lebih kuat), namun dalam regu tersebut dia adalah kaum minoritas dan teman-temannya melakukan bullying terhadapnya. Anggota regu yang lainnya tidak mempercayainya karena dia seekor 'rubah'. Akhirnya Nick keluar dan menjalani hidupnya sesuai dengan stereotip yang ia terima. Ia menjadi pedagang ilegal yang menipu pembeli-pembelinya. Judy adalah orang yang membuat Nick percaya bahwa ia lebih dari 'itu'. Seakan menyiratkan bahwa stereotip hanyalah sekedar labelling dan bukan berarti dia adalah sosok yang seperti 'itu'. Setiap hewan berhak untuk menentukan hidupnya. Sama halnya dengan kehidupan manusia di dunia nyata. Seringkali secara tidak sadar kita melakukan labelling terhadap seseorang hanya karena sebuah kebetulan. Kehidupan manusia lebih kompleks dari stereotip yang ada di Zootopia. Ras, agama, negara, dan berbagai pengelompokan berdasarkan asal dan kepercayaan sering dijadikan acuan untuk bersosialisasi. Ketika kita hidup berdampingan dengan seseorang, stereotip adalah tembok tinggi yang menghalangi kita. Tetapi stereotip juga yang menjadi parameter kebijaksanaan kita dalam memandang dan memperlakukan seseorang. Apakah kita melihat orang tersebut sebagai manusia utuh atau sebagai botol yang diberi label sebuah pabrik bernama 'Masyarakat'. "Mata kita diciptakan oleh Tuhan sejumlah dua buah. Apabila salah satu ditutup hanya terlihat sebagian. Kanan hanya dapat melihat kanan, dan kiri hanya dapat melihat sisi kiri. Ketika kita membuka dua-duanya otak kita akan memproses informasi-informasi dari dua bola mata kita. Jangan proses informasi apabila kita tidak menerima utuhnya."
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorPanggilannya Bella, seorang yang......begitulah Archives
September 2018
Categories
|