Let's exchange and have some discussion in the comment box!
Terlepas kata "cara2 malas lelaki mengambil hati perempuan ", melihat postingan di instastory akun tersebut membuat saya tiba-tiba ingin mengutarakan opini: benar, saya merasa lebih senang dipuji dari hal tersebut (saya menyebutnya jiwa (soul) karakter) dibandingkan sekedar penampilan fisik. Saya juga lebih memilih memuji lawan jenis, laki-laki dari hal non-fisik. Saya merasa kalau memuji berdasarkan fisik seseorang, itu seperti memukul secara tidak langsung orang tersebut dengan standar 'cantik', 'jelek' menurut kita. Padahal standar tersebut adalah ciptaan dari budaya, ciptaan dari manusia itu sendiri. Bukankah sering kita mendengar ungkapan "semua perempuan itu cantik" ? Tetapi ironisnya kita kadang menjustifikasi perempuan lain dengan kata itu. Misalnya ada sebuah pertemuan, terdapat beberapa perempuan lalu muncul komentar "wah A! kamu cantik sekali", dan perempuan lainnya akan merasa dirinya kalah cantik, menimbulkan perasaan insecure, merasa tidak berharga. Padahal fisik kita adalah sesuatu yang sudah terbentuk dari lahir -mungkin sebelum lahir karena hasil perpaduan DNA orangtua dan tidak bisa kita minta, ingin terlahir kulit sawo matang atau kuning langsat, hidung mancung atau pesek, dsb.
Ketika saya dipuji cenderung muncul perasaan ingin dipuji lagi maupun mendapatkan lebih. Saat dipuji cantik, muncul pikiran ingin selalu dan tambah lebih cantik. Terkadang muncul pikiran seperti "ah hidungku pesek, coba kalau mancung". Saya mungkin bisa mengubah bentuk fisik dengan teknologi sekarang, tetapi dalam agama saya hal itu dianggap kurang menghargai ciptaan-Nya. Bagi saya, kalau pujian dalam ranah fisik berupa 'sehat' itu lebih baik daripada dilihat dari segi estetik cantik saja. Saya tidak melarang kalian memuji cantik ke orang lain, ataupun orang lain memuji kalian cantik itu berarti negatif. BUKAN. Apa yang saya tulis disini, bermaksud mengutarakan opini dan menambah sudut pandang bagi yang membaca kalau ada seseorang seperti saya yang kadang merasa jengah dengan pujian cantik, seakan tidak memiliki nilai lain yang harus dipuji. Saya ingin orang lain memuji potensi saya, saya ingin orang lain memuji kerja keras saya, saya ingin orang lain memuji karena karakter saya. Kalaupun ada yang memuji cantik, janganlah langsung berbesar hati dan menjadi fokus terhadap aspek kecantikan fisik saja. Karena kita, lebih dari sekedar cantik saja. Setiap manusia memiliki potensi masing-masing. Jangan biarkan kata cantik mengubur potensi diri kita! Tidak dipungkiri bahwa orang membutuhkan pujian dan pengakuan orang untuk merasa bahwa orang tersebut juga berharga. Tetapi lebih baik kita memuji orang berdasarkan hal di atas. Jadi saya ingin orang melihat saya bukan dari sekedar fisik tetapi juga dari jiwa (soul) karakter -karena karakter itu juga usaha kita dalam mengembangkan diri, hasil dari kita berproses menghadapi situasi.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorPanggilannya Bella, seorang yang......begitulah Archives
September 2018
Categories
|